![Example floating](https://babelxpose.com/wp-content/uploads/2024/01/20240103_1500582.gif")
BANGKA BELITUNG, Babelxpose – Setelah sukses menggelar acara International Summer Course tahun lalu, Universitas Muhammadiyah Bangka Belitung (Unmuh Babel) kembali mengundang peserta dari berbagai belahan dunia untuk hadir dalam acara bergengsi tahun ini. The 2nd International Summer Course (ISC) mengusung tema “Innovative AI Solutions for Sustainable Tourism and Conservation” dan akan berlangsung dari 5 hingga 24 Agustus 2024.
Acara dibuka dengan pantun besaot antara Rektor Unmuh Babel, Ir. Fadillah Sabri, S.T., M.Eng., IPM., dan pemantun tersohor Bangka, Pak Cik Karyo. Kegiatan ini menambah suasana meriah dan menjadi pembuka yang manis dengan lantunan khas adat budaya Melayu. Kehadiran 16 peserta dari Palestina, Pakistan, Yaman, Uganda, Sudan, dan Indonesia menjadikan acara ini berwarna dengan keberagaman budaya.
Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Bangka Belitung, Drs. H. Sahirman Djumli, memberikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan ini.
“Berikan kesan yang baik pada tamu kita ini, beri mereka kesempatan untuk belajar budaya kita, seperti tari tradisional, rudat, dan sebagainya,” ucap Sahirman.
Dr. Abdullah A.M. Najjar dan Ahmed A.O. Shbair dari Palestina menyampaikan kesan mereka dalam mengikuti kegiatan ini.
“Kami baru pertama kali bisa datang bertamu di Indonesia, tepatnya di Bangka Belitung. Kami datang dari Palestina di saat orang-orang Palestina saat ini dijajah oleh Israel, terutama di Gaza. Salam dari saudara-saudara kami di Palestina untuk Indonesia karena kita bersaudara,” ucap Dr. Abdullah dalam bahasa Arab yang diterjemahkan oleh Ahmed.
Dalam sambutannya, Rektor Unmuh Babel,Ir. Fadillah Sabri, S.T., M.Eng., IPM. menekankan pentingnya 5 Nilai Dasar Keunggulan (Keislaman, Keindonesiaan, Kekinian, Kedisinian, Kemasadepanan) dan visi Unmuh Babel agar segera terwujudnya Unmuh Babel yang berdaya saing internasional pada tahun 2034.
“Hari ini keinginan kita untuk unggul di dunia internasional adalah salah satu upaya kita mengikuti kekinian itu sendiri. AI yang menjadi tema kita kali ini adalah salah satu wujud dari kurikulum yang kekinian. Kalau kita alergi terhadap IT, maka kita bukan termasuk generasi kekinian,” ujarnya.
Fadillah juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat, terutama para sponsor. “Terima kasih kepada semua pihak, semua para sponsor, baik dari pemerintah provinsi, kabupaten, dinas pariwisata dan swasta. Semoga kehadiran para peserta dari mancanegara ini memberikan dampak positif bagi perkembangan dunia pariwisata Bangka Belitung. Negeri Serumpun Sebalai adalah negeri yang ramah tamah, memuliakan tamunya. Mari kita berikan kesan yang indah agar mendapatkan kesan yang mendalam dibawa pulang ke negerinya,” imbuhnya.
Selama tiga pekan, peserta akan mengikuti berbagai agenda mulai dari pembelajaran di kelas, kegiatan lapangan ke tempat-tempat pariwisata, hingga menikmati aneka kuliner khas Bangka Belitung. Kegiatan ini diharapkan memberikan manfaat besar dan memperkenalkan keindahan serta keragaman budaya Bangka Belitung kepada dunia.(rel)
