Sosok Dato’ Sri Dr H Ramli Sutanegara mungkin sudah tak asing lagi bagi pewarta Bangka Belitung (Babel) maupun Sumatera Selatan.
Lelaki kelahiran Palembang, 22 Juni 1948 ini merupakan jurnalis senior sekaligus dikenal sebagai tokoh tiga zaman.
Tentunya banyak pengalaman jurnalistik yang menginspirasi dan karya tulisnya yang tak lekang oleh waktu.
Pada hari Kamis, 25 April 2024 lalu, Tim Babelxpose.com berkesempatan ngopi bareng bersama Dato’ Sri Dr H Ramli Sutanegara disalah satu warkop di Kota Pangkalpinang.
Dengan senyuman khasnya, Dato Ramli Sutanegara menyambut kehadiran kami dengan ramah dan akrab.
Beliau langsung memberikan kami buku yang berjudul ” Pijar Adhyaksa yang mengupas tentang Narasi Praktik Keteladanan Kejaksaan dalam Penegakan Hukum di Indonesia dan buku yang berjudul “Reformasi di Simpang Jalan”.
Saat ini, 21 buku dengan berbagai judul sudah diterbitkan, Buku terakhirnya berjudul “Korupsi Sampai Mati” dirilis pada tanggal 27 Desember 2016.
Dato’ Sri Dr H Ramli Sutanegara. Tak hanya dikenal sebagai tokoh masyarakat, tokoh adat, politisi senior, Dato’ Sri Dr H Ramli Sutanegara SH MSi MBA juga dikenal sebagai advokat dan pengusaha.
Pertemuan santai yang diawali ngopi bersama, Dato Ramli berbagi kisah perjalanan hidup dan nasehat membangun kepada kami dalam menjalankan tugas jurnalistik.
Karirnya di dunia jurnalistik. Bermula ketika bergabung dengan media surat kabar Api Pancasila pimpinan Tengku Somba Lubis pada 1966.
Kemudian, Tahun 1969 bergabung dengan surat kabar Tani Berjuang bersama dengan Jupri Murbandaro yang merupakan tokoh pers Sumsel pada masa itu.
Di 1970 Dato’ Sri Dr H Ramli Sutanegara memimpin surat kabar Garuda Pos hingga tahun 1980. Karirnya sebagai jurnalis tidak berhenti sampai disitu, 1980 hingga 1985 beliau juga menjadi wartawan untuk Surat kabar Dobrak Medan.
Selepas dari Dobrak Medan, Dato’ menjadi penulis independen hingga sekarang. Dato’ juga pernah menduduki jabatan sebagai Wapimred Garuda Post, pimpinan M Rivolis tahun 1977 sampai 1995.
Kiprahnya di dunia jurnalistik dengan mendapatkan predikat sebagai wartawan utama dengan nomor sertifikasi 243-WU/DP/VI/2017 yang diberikan oleh Dewan Pers.
Sebagai salah satu figure wartawan senior, Dato’ sangat dikenal di Bangka Belitung maupun Sumsel. Meski usianya sudah 70 tahun dengan wajah yang selalu tampak cerah dengan badan selalu bugar.
Dato’ masih terlihat sehat dan enerjik, Ia juga selalu tampil tenang, baik dalam bersikap maupun berbicara.
Keterlibatannya dalam liputan kemanusiaan menjadi ciri khasnya. Dato’ Sri H Ramli Sutanegara tidak hanya melaporkan kejadian, tetapi juga terlibat secara langsung dalam membantu masyarakat yang membutuhkan.
Hal ini menciptakan dampak positif dalam dunia jurnalisme dan menunjukkan media dapat menjadi agen perubahan yang kuat.
Pendidikan tingginya dengan gelar SH, MSi, dan MBA mencerminkan komitmen beliau terhadap peningkatan kualitas diri.
Segudang pengalaman dan pemahaman mendalamnya tentang kehidupan, ditambah keterampilan jurnalistik yang luar biasa, membuatnya menjadi salah satu wartawan senior yang dihormati.
Dato’ seolah tak pernah lelah berbuat untuk masyarakat. Eksistensinya yang kini sebagai tokoh masyarakat serta tokoh adat Babel maupun Sumsel tak terbantahkan dan telah terbukti lewat kontribusinya dan pengabdiannya baik sebagai politisi, pengusaha, jurnalis dan lainnya.
Sebagai jurnalis dan tokoh masyarakat, Dato Ramli memberikan kontribusi dalam bentuk tulisan yang diambil dari pemikiran briliannya untuk menyelamatkan generasi muda dan masyarakat akan bahaya “Korupsi”.
“Disaat kesibukan, saya ingin memberi sumbangsih kepada masyarakat dan generasi muda melalui buku ini untuk selalu berprilaku jujur dan menghindari perilaku korupsi,”ujarnya.
“Tujuannya agar generasi muda ini bisa menjadi generasi cemerlang, dalam membangun negeri yang gemilang,” lanjut Dato’ Ramli Sutanegara.
Mantan anggota MPR RI ini menuturkan bahwa buku “Korupsi Sampai Mati” tersebut dilandasi keprihatinan mendalam terkait praktik menyimpang penyelenggaran negara seperti pungli, suap, dan sebagainya yang jauh dari perilaku bersih sebagai abdi negara.
“Saya berkeinginan menulis buku ini di tengah maraknya pemberitaan dari berbagai kejadian yang memuakkan dilakukan oleh penguasa di negeri ini,” terangnya.
Dato’ Sri Dr H Ramli Sutanegara satu dari sekian tokoh Bangka Belitung, Penggiat Pers, Pengusaha sawit, Advokat pendiri KAI dan Pendiri karate Gojukai ini memiliki pegangan hidup untuk menjaga mulut dan tidak berbicara sembarangan yang membuat orang lain tersinggung serta sering membantu orang untuk kebaikan.
“Itulah pegangan hidup orang-orang Jepang kuno yang saya pahami melalui ajaran Zen yang mengajarkan kita ketenangan jiwa, keyakinan hati adalah sumber kehidupan,”ungkapnya.
“Hal mendasar menjunjung tinggi kejujuran, jujur kepada diri sendiri jangan menipu diri sendiri dan di dalam pergaulan kita harus menolak apabila terjadi perselisihan yang tidak berkeadilan termasuk di dalamnya pertarungan di dalam kehidupan,” pungkasnya.
Profil :
Nama : Dato’ Sri Dr H Ramli Sutanegara SH, MSi, MBA.
Pekerjaan : Direktur Perusahaan Perkebunan Kelapa Sawit.
PT Rebinmas Jaya Belitung
PT Gunung Sawit Bina Lestari Bangka
PT Gunung Maras Lestari Bangka
Pengalaman:
Anggota DPRD Sumsel 1987-1992.
Aanggota DPRD Sumel 1997-1999.
Anggota MPR RI 1999-2004.
Ketua Kosgoro Group Sumsel
Penasehat Utama Majelis Musyawarah Adat Kesultanan Palembang Darussalam
