PANGKALPINANG, babelxpose.com- Aliansi Reformasi Masyarakat Bangka ( ARMABA ) angkat bicara terkait Penyegalan Sekretariat Asrama ISBA Jogjakarta.
Armaba menyayangkan sikap Pemkab Bangka yang arogansi dan otoritarif dalam menyikapi polemik yang terjadi di asrama ISBA Jogjakarta.
Ketua ARMABA Moris Purnama mengatakan Armaba ini adalah forum intelektual dan perjuangan yang notabene merupakan alumni pengurus dan penghuni asrama ISBA Yogyakarta lintas angkatan.
Tak hanya itu, untuk menyikapi masalah yang terjadi di asrama ISBA Jogjakarta.
Armaba juga sudah audiensi dengan PJ Bupati dan melakukan Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan DPRD Kabupaten Bangka guna menyampaikan aspirasi serta mengajak seluruh pihak untuk dapat menjaga stabilitas serta menjunjung tinggi integritas dan profesionalitas sehingga menciptakan Tata Kelola Asrama ISBA Jogjakarta sesuai dengan Amanah dan cita – cita para pendahulu.
Namun sangat disayangkan, lanjut Moris, aksi penyegalan Sekretariat asrama ISBA Yogyakarta yang dilakukan oleh Pemkab Bangka melalui 5 orang Satpol PP.
“Aksi penyegelan tersebut tepatnya tadi sore sekitar pukul 15.30 wib yang dilakukan oleh Pemkab Bangka melalui 5 orang Satpol PP,” bebernya saat konferensi pers di Pangkalpinang, Rabu (5/3/2025) malam.
Menurutnya, Aksi penyegelan itu melukai kami selaku alumni pengurus dan penghuni asrama ISBA Yogyakarta lintas angkatan.
Pasalnya, apa yang kami upayakan untuk mencari solusi terbaik bersama Pemkab dan DPRD Bangka berujung penyegelan Sekretariat ISBA Jogjakarta.
Dirinya juga sangat menyayangkan sikap kebijakan Pemkab Bangka atas aksi penyegalan tersebut. hingga saat ini pihak Pemkab Bangka masih menunjukkan sikap arogansi dan otoritatifnya.
“Atas aksi penyegelan tersebut, hati kecil kami terpanggil untuk memperjuangkan marwah, hak penghuni asrama dan pengurus ISBA Yogyakarta yang terkesan dikerdilkan secara perlahan,” jelasnya
Moris juga menyampaikan sikap tegas Armaba menolak atas aksi penyegalan asrama ISBA Yogyakarta yang dilakukan oleh Pemkab Bangka tersebut.
Tak hanya itu, ‘perlawanan!’ tetap berlanjut. Terutama, kami menentang keras keinginan Pemerintah Kabupaten Bangka untuk mengkomersilkan asrama ISBA Yogyakarta menjadi salah satu Pendapat Asli Daerah (PAD)
“Sekali lagi, kami jelas menolak jika (asrama ISBA Yogyakarta) ini mau diubah statusnya menjadi mess atau rumah singgah dengan tujuan komersil,” pungkasnya