SUNGAILIAT – Sebagai ajang untuk menjaring aspirasi, Wakil Ketua II dari Partai Golkar, Rendra Basri melaksanakan reses di Lingkungan Kampung Jawa, Sungailiat. Sabtu (24/07/2021).
Dalam reses tersebut, Rendra Basri menerima aspirasi terkait infrastruktur jalan, Bantuan Sosial dan lokasi vaksinasi yang masih terpusat satu tempat.
Seperti Edi Warsito, mengusulkan kepada Rendra pengaspalan jalan Kampung Jawa. Warga lainnya, Salmini. Mengaku sudah 7 bulan tidak mendapatkan beras bantuan. Padahal sebelumnya ia selalu mendapatkan bantuan untuk warga pra sejahtera dari Kementerian Sosial itu.
Sementara Boy, kepada politisi Golkar itu mengusulkan penambahan lokasi vaksinasi Covid-19. Diakuinya kesadaran warga untuk mengikuti vaksinasi belum maksimal. Apalagi lokasi vaksinasi juga masih terpusat satu tempat.
“Jangan difokuskan satu tempat Sepintu Sedulang. Warga kesulitan antri. Jadi usul dibagi per lingkungan. Sehingga tidak merepotkan warga, jangan sudah jauh-jauh ke Pemda tapi tidak kebagian vaksin,” ungkapnya.
Menanggapi aspirasi konstituennya, Ketua Harian DPD Partai Golkar Babel mengatakan Soal jalan Kampung Jawa, diakuinya sejak tahun 2017 pernah diusulkan. Namun sampai sekarang belum terealisasi karena keterbatasan anggaran.
“Mudah-mudahan tahun 2022 kalau memungkinkan, karena jalannya memang cukup panjang, 3 kilometer, disesuaikan keuangan daerah nanti,” jelasnya.
“Soal bantuan beras, perlu pemutakhiran data penerima. Saya yakin pasti bertambah karena dampak pandemi. Nanti juga kita sampaikan ke dinas sosial untuk pemutakhiran datanya,” lanjut Rendra
Sementara soal vaksinasi, Rendra berjanji akan menyampaikannya ke Dinas Kesehatan.
“Kenapa terfokus satu tempat. Memungkinkan tidak dilaksanakan beberapa tempat,” ujarnya.
Lebih lanjut dijelaskannya, Pandemi Covid-19 saat ini menyebabkan banyak kesulitan. Tidak hanya masyarakat, pemerintah baik pusat maupun daerah mengalami kesulitan 2 tahun ini. Anggaran pemerintah banyak digunakan untuk mengatasi pandemi.
“Transfer dana pusat ke daerah banyak dipotong untuk penanganan Covid-19. Tahun lalu saja untuk Kabupaten Bangka dipotong Rp30 miliar,” terangnya.
Menurutnya, Kondisi ini membuat pembangunan yang direncanakan dari aspirasi masyarakat jadi tidak maksimal.
“Sehingga porsi anggaran pembangunan banyak berkurang. Tahun lalu dan tahun ini dibandingkan tahun sebelumnya banyak berkurang,” jelasnya.
Meski demikian Rendra tetap memperjuangkan aspirasi masyarakat, salah satunya lewat reses ini.
“Aspirasi masyarakat ini akan kita perjuangkan, sesuai kemampuan daerah saat pandemi ini,” pungkas Rendra Basri.