Kabar Hubungan Gubernur Babel dan Wagub Retak, Rina Tarol : Diskominfo Tak Paham Tupoksi

PANGKALPINANG, Babelxpose.com – Berhembus kabar hubungan Gubernur Babel, Hidayat Arsani dan Wakil Gubernur,Hellyana retak padahal keduanya, baru sebulan dilantik untuk memimpin Babel.

Secara tegas mendapat tanggapan keras dari Anggota DPRD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Rina Tarol.

Ia memastikan Gubernur dan Wakil Gubernur tetap harmonis, soal isu pemberitaan keretakan hubungan Gubernur dan Wakil Gubernur tidak benar.

Menurut Rina Tarol, Plt Kepala Diskominfo Babel tidak memahami tupoksinya dan tidak paham cara kerja Gubernur Babel, Hidayat Arsani yang tipenya tidak suka di layani dengan protokoler.

Selain itu, Plt Kadiskominfo tersebut tidak cocok pada jabatannya karena selain kurang komunikatif juga tidak bisa menjalankan tugas sebagai Kadiskominfo dengan baik dan benar.

“Dia tidak cocok disitu dan harus di ganti, kita melihat ada beberapa Plt yang memang seharusnya diganti, termasuk Kadiskominfo ini, karena mereka ini orang orang yang mengejar jabatan saja dan tidak memahami tupoksinya”, tegas Rina kepada awak media, Senin (19/05/2025) malam.

Dengan alasan ini lanjut Rina, ia meminta agar Gubernur Babel tidak terlalu percaya dengan para tim hore yang hanya memberikan bisikan tidak jelas dan fokus bekerja untuk masyarakat Babel.

Kemudian,menempatkan orang yang paham dengan tupoksinya dan tidak paham cara kerja Gubernur yang tipe pekerja dan tidak suka Protokoler.

Terkait pemberitaan yang dinilai lebih berpihak ke Wakil Gubernur, Rina mengatakan memang seharusnya porsi pemberitaan untuk Gubernur lebih banyak di bandingkan Wakil Gubernur dan ini merupakan tugas Diskominfo yang seharusnya mengontrol soal pemberitaan Gubernur dan Wakil Gubernur.

Rina mengatakan, berita tentang Gubernur Babel dapat diliput dari aktivitas secara langsung.

“Pemberitaan Gubernur tidak harus bersifat seremoni saja atau hanya saat ada agenda. misalnya, saat silaturahmi dengan warga, berita dapat dibuat dari aktivitas itu, materi yang dibahas, tanpa harus menunggu wawancara. Asal konten dan narasinya sesuai fakta serta informatif,” jelas politisi Partai Golkar ini.