Scroll untuk baca artikel
Example floating
Example floating
https://babelxpose.com/wp-content/uploads/2024/12/IMG-20241201-WA0001.jpg https://babelxpose.com/wp-content/uploads/2025/01/baliho-hari-natal-2024-10x5-horizontal.jpg
BATENG XPOSEFeatured

Terkait Dugaan Pencemaran Air, Budianto : SPBU Kejora Siap Bertanggungjawab

×

Terkait Dugaan Pencemaran Air, Budianto : SPBU Kejora Siap Bertanggungjawab

Sebarkan artikel ini
https://babelxpose.com/wp-content/uploads/2024/08/IMG_20240807_122718.jpg

PANGKALPINANG, Babelxpose – Pengawas SPBU Pertamina 24.331.115 Kejora, Budianto menjelaskan terkait keluhan warga yang terdampak pencemaran air di sekitar SPBU. Pihaknya sudah melakukan upaya untuk menyalurkan air bersih di beberapa rumah warga.

Namun pihak SPBU akan menunggu hasil dari pihak terkait dan hingga saat ini masih dalam proses, untuk pencemaran air dilakukan oleh DLH Provinsi Babel dan pemeriksaan kerusakan atau ada kebocoran hingga pemeliharaan SPBU akan menunggu hasil dari Pertamina.

https://babelxpose.com/wp-content/uploads/2024/01/20240103_1500582.gif

“Sejauh ini, pihak SPBU akan bertanggungjawab dan kami tidak akan lepas tangan masalah keluhan warga terkait pencemaran air ini,” ujarnya saat dikonfirmasi Babelxpose diruang kerjanya, Kamis, (11/07/2024).

Sebelumnya, Warga di Desa Beluluk Kecamatan Pangkalan Baru, Kabupaten Bangka Tengah, Bangka Belitung keluhkan kondisi air sumur yang diduga tercemar dari minyak dari Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Pertamina 24.331.115 Kejora,

Salah satu warga, Baharudin bersama beberapa warga kepada awak media mengatakan, lokasi SPBU yang beroperasi ke rumahnya hanya berjarak sekitar 40 meter, namun dugaan pencemaran minyak terhadap air sumur berdampak di beberapa rumah warga di sekitar SPBU.

Baca juga : Diduga Tercemar Minyak SPBU, Warga Minta Air Sumur Kembali Normal 

Dugaan pencemaran ini sudah pernah ia laporkan kepada Kades Beluluk pada tahun 2023 lalu untuk disampaikan kepada  pihak SPBU, namun hingga kini tidak ada kejelasan.

Kemudian dirinya melaporkan hal tersebut ke Ditreskrimsus Polda Babel pada September 2023 lalu, Pihak Polda berjanji akan melakukan mediasi kepada pihak SPBU untuk mencari solusi penyelesainnya, namun hingga saat ini tidak ada kabar apapun.

“Kami berharap pihak SPBU maupun Pertamina melakukan pemeriksaan dan segera melakukan perbaikan agar air sumur warga tidak tercemar dan normal kembali,” ujarnya.

Sementara, warga lainnya, Nina mengatakan, kejadian dugaan pencemaran air oleh SPBU ini sudah terjadi cukup lama yakni sejak 2015 lalu.

Namun saat itu, lanjut Nina, ada solusi sementara dari pihak SPBU dengan cara membuat sumur bor baru dan mengalirkan air ke rumah rumah warga yang tercemar oleh pemilik SPBU, tapi sekarang sumur tersebut sudah tercemar lagi sehingga semakin banyak sumur warga yang tercemar minyak.

Diakuinya, pada 2023 lalu terjadi lagi pencemaran air, bahkan bertambah lagi ke rumah warga lainnya. Sehingga persoalan ini kemudian dilaporkan kepada Kades, namun tidak ada tanggapan dari pihak SPBU. Setelah itu ketika dilaporkan ke Polda Babel juga, Pihak Polda Babel turun ke lokasi bersama perangkat desa, DLH dan pihak Pertamina untuk mengambil sample air.

“Kami sayangkan pihak Polda Babel yang katanya akan melakukan mediasi untuk mencari solusi hingga saat ini tidak memanggil kembali pihak-pihak yang bisa melakukan mediasi, warga juga ingin tahu bagaimana hasil dari sample air tersebut, apakah layak di gunakan atau tidak karena kami sangat membutuhkannya,” ungkapnya.

 

Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *